0
Ternyata ... 30 Persen Pasien Epilepsi Tak Mempan Diobati


Pengobatan yang tepat bisa memperbaiki kualitas hidup sebagian besar pasien epilepsi. Sayangnya, ada 30 persen pasien yang kejangnya tidak bisa dikendalikan hanya dengan Obat Anti Epilepsi (OAE) alias Anti Epileptic Drug (AED).

Pada 30 persen pasien epilepsi, pemberian OAE tidak efektif mengendalikan serangan kejang. Sebagian besar di antaranya membutuhkan operasi sebagai alternatif penanganan. Jenis operasinya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhkan pasien

Dokter bedah saraf dari Rumah Sakit Umum (RSU) Bunda Menteng Jakarta, dr Wawan Mulyawan, SpBS menjelaskan secara umum ada 3 jenis operasi untuk mengatasi epilepsi. Ketiganya adalah sebagai berikut:

1. Mengangkat bagian otak yang memicu kejang.
2. Merusak jalur yang mengantarkan impuls kejang ke otak, jika bagian otak yang memicu kejang tidak diketahui.
3. Memasang implan untuk mengendalikan impuls kejang.

Dari ketiga jenis operasi untuk epilepsi tersebut, operasi mengangkat bagian otak yang memicu kejang paling banyak dilakukan. Dicontohkan oleh dr Wawan, operasi pengangkatan tumor otak atau memperbaiki kerusakan pembuluh darah di otak, tanpa disadari mampu mengatasi serangan kejang pada epilepsi.

"Sadar atau tidak sadar, operasi jenis ini paling banyak dilakukan," kata dr Wawan dalam diskusi media di RSU Bunda Menteng, Jakarta Pusat, seperti ditulis Sabtu (27/5/2015).

Sayangnya, tidak semua pasien epilepsi bisa menjalani salah satu dari ketiga jenis operasi tersebut. Selain karena biayanya mahal, operasi-operasi tersebut tidak disarankan pada pasien epilepsi dengan masalah kesehatan serius misalnya gangguan jantung.

Posting Komentar

 
Top